Kepercayaan kepada alam ghaib dalam masyarakat Jawa membabitkan juga kepercayaan mereka kepada makhluk halus. Di Jawa, mereka membahagikan makhluk halus kepada dua jenis iaitu:
- Makhluk halus dari roh manusia yang telah meninggal dunia. Roh ini disebut sebagai roh leluhur atau roh nenek moyang dalam bahasa Melayu. Setelah manusia itu mati, jiwanya akan melayang-layang di atas rumahnya selama 40 hari. Selepas 40 hari berlalu, maka jiwanya akan mendiami satu tempat mengikut kepercayaan yang dianuti olehnya. Pada asasnya, orang ramai beranggapan bahawa makhluk halus jenis ini adalah baik dan melindungi anak cucunya yang masih hidup di alam manusia.
- Makhluk halus yang asli dan ditakdirkan menjadi makhluk halus. Mereka ini sama seperti manusia mempunyai sikap baik dan sikap jahat. Ada yang cerdik dan ada yang bodoh. Makhluk-makhluk dalam kategori ini mendiami alam masing-masing. Mereka berpangkat, berdarjat tinggi seperti raja, senopati, panglima dan lain-lain. Yang berdarjat rendah pula seperti penjurit, pegawai, pekerja dan lain-lain.
- Danyang
- Genderuwo
- Lampor
- Lelembut
- Kemamang
- Wewe
- Banaspati
- Menthek
- Jerangkong
- Bhuta Ijo
- Biyung Tulung
- Peri
- Anja-Anja
- Gundhul Pringis
- Lelepah
- Bayi Trek
- Bumi Kejawen, Jenis Makhluk Halus, 11 Januari 2017 (wordpress)
- Fadhil Nugroho, Kepercayaan Jawa Tentang Perjalanan Roh Setelah Mati, Suara Merdeka, 23 Mei 2018 (online)
- Henri F. Isnaeni, Hak Hidup Makhluk Halus, Historia, 7 Julai 2017 (online)